Aliran-Aliran dalam Sastra: Sebuah Telaah Teoretis - Etolesa Etolesa
ETOLESA

Aliran-Aliran dalam Sastra: Sebuah Telaah Teoretis

Kamis, 20 Maret 2025, 10:18
Aliran-Aliran dalam Sastra: Sebuah Telaah Teoretis


etolesa.web.id - Sastra sebagai refleksi kehidupan manusia mengalami perkembangan melalui berbagai aliran yang mencerminkan cara pandang pengarang terhadap realitas.

Setiap aliran sastra memiliki karakteristik khas yang membedakannya dari yang lain.

Berikut ini adalah beberapa aliran sastra yang berkembang dalam dunia kesusastraan.

1. Realisme

Realisme merupakan aliran sastra yang menggambarkan kenyataan sebagaimana adanya tanpa menambah atau mengurangi peristiwa yang terjadi. 

Pengarang yang beraliran realisme berusaha menghadirkan dunia sebagaimana yang tampak, sering kali dengan pendekatan objektif dan tanpa manipulasi emosional.

Contoh karya: Puisi "Pertemuan" karya Chairil Anwar, serta berbagai karya sastra Angkatan '45 yang menggambarkan realitas kehidupan pasca-kemerdekaan.

2. Naturalisme

Naturalisme merupakan bentuk lanjut dari realisme yang lebih menekankan pada aspek ketidakbaikan dalam kehidupan. 

Aliran ini sering kali mengungkapkan sisi gelap kehidupan manusia, termasuk penderitaan dan kehancuran akibat kekuatan-kekuatan di luar kendali manusia.

Contoh karya: Atheis karya Achdiat Karta Miharja dan cerpen-cerpen Motinggo Busye.

3. Neonaturalisme

Neonaturalisme merupakan perkembangan dari naturalisme yang tidak hanya menampilkan sisi buruk kehidupan tetapi juga menyertakan unsur positif dalam penggambarannya. 

Aliran ini berusaha menunjukkan keseimbangan dalam realitas kehidupan.

Contoh karya: Raumanen karya Marianne Katoppo dan Keluarga Purnama karya Ramadhan K.H.

4. Ekspresionisme

Ekspresionisme lebih menekankan pada ungkapan emosi dan perasaan subjektif pengarang. 

Dalam aliran ini, realitas sering kali diubah sesuai dengan emosi dan intuisi penciptanya.

Contoh karya: Puisi "Doa" karya Chairil Anwar dan puisi-puisi Sutardji Calzoum Bachri.


5. Impresionisme

Aliran ini menonjolkan kesan sesaat atau subjektivitas pengarang terhadap suatu peristiwa atau objek. 

Sastra impresionistik cenderung mengambil elemen yang dianggap paling berkesan dalam penggambaran cerita.

6. Determinisme

Determinisme merupakan aliran yang menggambarkan kejadian dalam kehidupan manusia sebagai sesuatu yang sudah ditentukan oleh faktor eksternal seperti lingkungan dan sosial. 

Aliran ini sering kali menyoroti ketidakadilan dan penyelewengan dalam masyarakat.

Contoh karya: Puisi-puisi Angkatan '66 yang banyak mengangkat tema sosial dan kritik terhadap ketidakadilan.

7. Surealisme

Surealisme adalah aliran yang menggambarkan dunia secara berlebihan atau tidak masuk akal, sering kali dengan cara yang sulit dipahami. 

Aliran ini banyak dipengaruhi oleh gerakan seni avant-garde dan teori psikoanalisis.

Contoh karya: Bib-Bob (drama) karya W.S. Rendra dan cerpen *Lebih Hitam dari Hitam* karya Iwan Simatupang.

8. Idealisme

Aliran idealisme menampilkan cita-cita, gagasan, dan keyakinan pengarang dalam karyanya. 

Sastra idealistik sering kali dipenuhi dengan semangat perjuangan dan harapan.

Contoh karya: Puisi "Aku" karya Chairil Anwar.

9. Simbolisme

Simbolisme menonjolkan penggunaan lambang-lambang dalam karyanya untuk menyampaikan makna yang lebih dalam. 

Pengarang menggunakan simbol untuk menyampaikan pesan secara tidak langsung.

10. Romantisme

Romantisme merupakan aliran yang menekankan pada emosi, imajinasi, dan perasaan subjektif. Sastra romantik sering kali menggambarkan cinta, keindahan alam, atau nostalgia.

Contoh karya: Layar Terkembang karya Sutan Takdir Alisyahbana dan puisi "Cintaku Jauh di Pulau" karya Chairil Anwar.

11. Psikologisme

Psikologisme dalam sastra menekankan pada eksplorasi aspek kejiwaan tokoh-tokohnya. Aliran ini sering kali menyelidiki konflik batin dan dinamika psikologis karakter.

Contoh karya: Ziarah karya Iwan Simatupang dan *Belenggu* karya Abdul Muis.

12. Didaktisme

Aliran didaktisme bertujuan untuk memberikan pelajaran moral dan pendidikan kepada pembaca. Banyak sastra lama yang termasuk dalam aliran ini.

Contoh karya: Salah Asuhan karya Abdul Muis dan *Syair Perahu* karya Hamzah Fansuri.

13. Mistikisme

Mistikisme dalam sastra menggambarkan pengalaman spiritual, pencarian makna ketuhanan, dan refleksi atas kehidupan abadi. 

Karya-karya dalam aliran ini sering kali mengandung unsur sufistik.

Contoh karya: Nyanyi Sunyi karya Amir Hamzah dan Syair Perahu karya Hamzah Fansuri.


Kesimpulan

Aliran-aliran dalam sastra berkembang seiring dengan perubahan zaman dan ideologi pengarangnya. 

Setiap aliran memberikan warna tersendiri dalam dunia sastra, mencerminkan kompleksitas pengalaman manusia, serta menyajikan perspektif yang beragam dalam memahami kehidupan. 

Pemahaman terhadap berbagai aliran sastra ini penting bagi pembaca dan peneliti sastra untuk mengapresiasi keindahan serta makna yang terkandung dalam karya-karya sastra.


(*)

TerPopuler

close