ETOLESA.WEB.ID - SUMENEP - Kesadaran tentang pentingnya keselamatan kerja di laut kembali disuarakan di Sumenep. Pada Jumat, 3 Oktober 2025, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Madura Offshore bersama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Kalianget menggelar sosialisasi keselamatan maritim di Balai Desa Lobuk, Kecamatan Bluto.
Acara ini menghadirkan peserta dari berbagai unsur, mulai dari nelayan, operator kapal, perwakilan perusahaan migas, hingga instansi pemerintah terkait. Mereka mendapatkan materi langsung mengenai keselamatan kerja di laut dan praktik penanganan keadaan darurat.
Moh. Azmi Al-Faiq dari KSOP Kalianget yang hadir sebagai pemateri memberikan apresiasi atas inisiatif SKK Migas. Ia menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung penuh langkah-langkah penguatan keselamatan kerja di perairan Sumenep.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pengawasan dan pembinaan terhadap keselamatan pelayaran. Sosialisasi ini adalah salah satu bentuk upaya kami untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan kondusif di laut,” kata Azmi, Jumat (3/10/2025).
Kepala Desa Lobuk, Mohammad Saleh, menegaskan bahwa keselamatan adalah hal yang tidak bisa ditawar bagi nelayan dan pekerja kapal. Menurutnya, sosialisasi yang dilakukan SKK Migas dan KSOP menjadi momen penting untuk meningkatkan pemahaman para pelaku kegiatan maritim.
"Keselamatan adalah prioritas utama dalam setiap kegiatan operasional nelayan. Kami berharap melalui sosialisasi ini, seluruh pekerja nelayan dan stakeholder dapat lebih memahami risiko-risiko yang ada, serta langkah-langkah pencegahan yang perlu dilakukan," ujarnya.
Materi yang diberikan dalam kegiatan tersebut meliputi prosedur keselamatan kerja di laut, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), hingga aturan terkait keselamatan maritim. Tidak hanya teori, peserta juga diajak mengikuti simulasi penanganan kecelakaan di laut sebagai bekal praktis menghadapi situasi darurat.
Sosialisasi SKK Migas bersama KSOP diharapkan nantinya mampu menekan risiko kecelakaan dan meningkatkan budaya keselamatan kerja di laut, khususnya bagi nelayan, operator kapal, dan seluruh stakeholder maritim di Kabupaten Sumenep dan sekitarnya.
(*)