Megaproyek Pendidikan Gratis, Pembangunan Sekolah Rakyat Terintegrasi Sumenep Siapkan Lahan 10 Hektar - Etolesa Megaproyek Pendidikan Gratis, Pembangunan Sekolah Rakyat Terintegrasi Sumenep Siapkan Lahan 10 Hektar | Etolesa

Megaproyek Pendidikan Gratis, Pembangunan Sekolah Rakyat Terintegrasi Sumenep Siapkan Lahan 10 Hektar

Selasa, 07 Oktober 2025, 18:33
Megaproyek Pendidikan Gratis, Pembangunan Sekolah Rakyat Terintegrasi Sumenep Siapkan Lahan 10 Hektar



ETOLESA.WEB.ID - SUMENEP - Impian memiliki Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) Sumenep yang kokoh kian mendekat. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep telah merelakan sebidang tanah seluas 10 hektare di Desa Patean, Kecamatan Batuan, untuk menjadi singgasana permanen bagi megaproyek pendidikan gratis ini. Lahan yang cukup lapang ini menandai komitmen serius Pemkab Sumenep dalam mendukung program peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) nasional.

Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, pada Selasa (7/10/2025), mengindikasikan bahwa alokasi dana untuk pembangunan SRT ini bukan main-main. Angka yang beredar, konon, akan menyentuh bilangan Rp 200 miliar, satu jumlah yang menyiratkan harapan besar dari pemerintah pusat untuk program ini.

"Di 10 hektar itu, informasinya katanya besar anggarannya. Pemerintah pusat yang akan bangun," ujar Fauzi.

Politisi PDI Perjuangan itu menambahkan, lokasi tepat untuk SRT masa depan berada di Desa Patean, Kecamatan Batuan.

Lahan tersebut, kata dia, bahkan telah diserahkan jauh-jauh hari kepada pemerintah pusat, sebelum program sekolah rakyat ini resmi bergulir.

"Sudah diserahkan lahannya kepada pemerintah pusat. Insyaallah nanti akan dibantu," tambahnya dengan nada optimistis.

Saat ini, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Sekolah Rakyat Terintegrasi 49 Sumenep masih menumpang di bangunan sementara, yakni di SKD Batuan.

"SKD ini adalah tempat sementara. Sambil lalu menunggu pembangunan sekolah rakyat yang akan dibangun di atas lahan 10 hektar," jelas bupati dua periode itu.

Fauzi menegaskan, Pemkab Sumenep akan selalu berjalan seirama dengan kebijakan pemerintah pusat dalam mengembangkan SRT, utamanya perihal penyediaan lahan.

"Pemerintah daerah akan selaras dengan apa yang diharapkan oleh pemerintah pusat. Di antaranya penyediaan lahan," ungkapnya, menegaskan sinergi daerah-pusat.

"Termasuk juga penyedian siswa," sambungnya.

Meski demikian, tabir waktu pembangunan gedung permanen Sekolah Rakyat ini belum tersingkap penuh. Pemkab Sumenep masih menunggu kepastian kapan proyek dengan estimasi anggaran yang fantastis ini akan dimulai dan apakah dapat ditempati tahun depan.

Sebagai catatan, SRT 49 di Kabupaten Sumenep baru saja memulai langkah perdananya pada Selasa (30/9/2025). Angkatan pertama ini tercatat menerima 96 siswa, terbagi menjadi 50 siswa di jenjang SMP dan 46 siswa di jenjang SD.

(*)

TerPopuler

close