- Pemkab Sumenep memperketat monitoring dan evaluasi distribusi pupuk bersubsidi di empat kecamatan sentra pertanian.
- KP3 memastikan stok pupuk aman dan harga penebusan sesuai HET di semua titik distribusi.
- Pengawasan melibatkan aparat penegak hukum untuk mencegah penyimpangan dan memastikan petani mendapatkan haknya.
Pemkab Sumenep Perketat Pengawasan Distribusi Pupuk Bersubsidi
ETOLESA.WEB.ID - SUMENEP - Pemkab Sumenep meningkatkan pengawasan distribusi pupuk bersubsidi melalui Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3). Langkah ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan pupuk bagi petani, memastikan ketepatan sasaran distribusi, serta menjamin harga penebusan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang diatur pemerintah.
Monitoring dilakukan langsung ke gudang penyangga dan kios penyalur di Kecamatan Bluto, Pragaan, Guluk-guluk, dan Ganding. Pemeriksaan menyasar ketersediaan stok, mekanisme penyaluran, hingga kesesuaian harga di tingkat petani.
Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setda Sumenep, Dadang Dedy Iskandar, menegaskan bahwa pengawasan ini bertujuan memastikan kebutuhan pupuk bersubsidi terpenuhi tanpa hambatan pasokan.
“Kami juga ingin memastikan pendistribusian kepada petani sesuai dengan HET (Harga Eceran Tertinggi) yang ditetapkan oleh pemerintah,” katanya, Sabtu (29/11/2025).
Ia menyebutkan ketentuan HET pupuk bersubsidi sebagai berikut:
- Pupuk urea kemasan 50 kg: Rp 1.800/kg atau Rp 90.000/sak.
- Pupuk NPK phonska kemasan 50 kg: Rp 1.840/kg atau Rp 92.000/sak.
- Pupuk NPK kakao kemasan 50 kg: Rp 2.640/kg atau Rp 132.000/sak.
- Pupuk ZA kemasan 50 kg: Rp 1.360/kg atau Rp 68.000/sak.
- Pupuk organik petroganik kemasan 40 kg: Rp 640/kg atau Rp 25.600/sak.
Pengawasan dilakukan berulang untuk memastikan konsistensi pelaksanaan di lapangan. Menurut Dadang, KP3 menggandeng aparat penegak hukum seperti Kejaksaan Negeri dan Polres Sumenep sebagai bagian dari pengawasan terpadu.
“Kami berharap agar petani melakukan penebusan sesuai mekanisme yang ditetapkan oleh pemerintah. Apabila ada penyimpangan, maka akan ada sanksi,” ujarnya.
Di Kabupaten Sumenep terdapat tiga gudang penyangga: Bluto, Saronggi, dan Marengan. Berdasarkan hasil kunjungan ke gudang induk di Bluto, ketersediaan pupuk tercatat aman. Stok pupuk urea mencapai 130 ton dan pupuk NPK 150 ton setelah distribusi rutin ke beberapa kecamatan. Gudang tersebut mengirim pupuk sekitar 150–200 ton per hari.
Selain gudang penyangga, KP3 juga meninjau titik serah (PPTS) di Pragaan, Guluk-guluk, dan Ganding. Di titik-titik tersebut, stok dikonfirmasi aman dan petani menebus pupuk sesuai HET.
“Kami juga mengunjungi beberapa penerima pupuk pada titik serah (PPTS) di Kecamatan Pragaan, Guluk-guluk dan Ganding. Stok pupuk di PPTS itu aman, dan petani menebus sesuai HET,” terangnya.
Dengan pengawasan ketat ini, Pemkab Sumenep berharap distribusi pupuk bersubsidi berjalan transparan, bebas penyimpangan, dan mampu mendukung peningkatan produktivitas pertanian di daerah.
(*)
Tag SEO:
pupuk bersubsidi,sumenep,monitoring pupuk,kp3 sumenep,het pupuk,stok pupuk,sumenep bluto,pragaan,guluk-guluk,ganding,pupuk urea,pupuk npk

