ETOLESA.WEB.ID - SUMENEP – Hotel C1 Sumenep menjadi ruang diskusi serius selama dua hari, 28–29 Agustus 2025. Sebanyak 72 peserta dari perusahaan dan puskesmas duduk bersama mengikuti pembinaan pelaporan lingkungan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Fokusnya: penggunaan aplikasi Simpel.
Kabid DLH Sumenep, Rusdiana, berdiri di depan peserta dan menjelaskan alasan perubahan sistem.
“Kegiatan ini juga untuk meningkatkan kemampuan teknis dan keterampilan untuk menyusun pelaporan dokumen lingkungan bagi suatu kegiatan atau usaha yang direncanakan, maka diharapkan semua perusahaan maupun puskesmas bisa menerapkan aplikasi simpel tersebut,” katanya.
Sesi berikutnya diisi Qisthi, Penelaah Teknis DLH Jawa Timur. Ia menekankan betapa pentingnya integrasi data agar pelaporan tidak tumpang tindih.
“Sehingga aplikasi Simpel itu bisa mengintegrasikan semua laporan perusahaan dari pusat ke provinsi dan kabupaten/kota, dan tidak ada laporan berulang bahkan sistem pelaporannya lebih efektif, dan mengurangi kertas atau paperless,” ucapnya.
Dari total peserta, 38 berasal dari pelaku usaha wajib UKL-UPL, 4 perusahaan wajib Amdal, dan 30 puskesmas.
Mereka diharapkan segera menerapkan sistem pelaporan elektronik ini untuk memperkuat pengawasan lingkungan.
(*)
