etolesa.web.id - Malam Lailatul Qadar itu ibarat jackpot dalam bulan Ramadan—penuh berkah, pahala berlipat, dan tentunya… kesempatan untuk menikmati jajanan tradisional khas Madura!
Yup, di Pulau Garam ini, ada tradisi keren yang namanya ter-ater atau arebbe di malam-malam ganjil Ramadan, terutama mulai malam ke-21.
Singkatnya, ini adalah tradisi berbagi makanan ke masjid atau musala buat jamaah yang rajin tarawih. Bayangkan, ibadah jalan terus, perut juga aman terkendali. Win-win solution!
Nah, kalau ngomongin makanan, tradisi ini nggak main-main. Ada deretan jajanan khas yang siap menggoyang lidah dan bikin ibadah makin semangat.
Nah, kalau ngomongin makanan, tradisi ini nggak main-main. Ada deretan jajanan khas yang siap menggoyang lidah dan bikin ibadah makin semangat.
Apa aja? Yuk, simak daftar camilan sakral ala Madura ini!
1. Serabi, Bukan Sembarang Serabi!
Kalau serabi di tempat lain mungkin lebih dikenal dengan topping kekinian, di Madura serabi tetap setia dengan keaslian rasa. Terbuat dari tepung beras dan parutan kelapa, teksturnya lembut dengan aroma menggoda. Bukan cuma jadi camilan enak, serabi juga jadi andalan untuk sedekah ke jamaah masjid. Makan serabi = kenyang, ibadah pun makin khusyuk. Fix, ini snack anti dosa!
2. Tumpengan, Makan Bareng = Persaudaraan Makin Lengket
Nggak cuma acara selametan, di malam-malam spesial ini tumpengan juga hadir sebagai simbol kebersamaan. Bayangkan suasana khas Madura: orang-orang duduk bareng, makan bareng, sambil ngobrol ngalor-ngidul. Ini lebih dari sekadar makan, ini adalah ajang mempererat persaudaraan. Kalau kata anak sekarang, vibes-nya dapet banget!
3. Nagasari, Si Lembut yang Sering Diremehkan
Kue ini mungkin nggak setenar serabi, tapi jangan salah, nagasari tetap punya fans garis keras! Terbuat dari tepung beras dengan isian pisang yang legit, dibungkus daun pisang yang harum… duh, nggak tahan buat nggak nyicipin! Meski sering jadi ‘pemain cadangan’, nagasari tetap hadir sebagai opsi jajanan yang layak buat dibagi di malam spesial ini.
4. Apem Selong, Si Manis yang Selalu Ada di Pasar
Kalau di daerah lain ada apem biasa, di Madura ada apem selong, yang bentuknya lebih unik dengan pinggiran kering dan tengahnya yang lembut. Kue ini sering jadi pilihan untuk hantaran dalam tradisi ter-ater, karena gampang didapat di pasar-pasar tradisional. Rasanya? Jangan ditanya! Sekali gigit, dijamin nagih!
Kue Lainnya? Bebas, yang Penting Berkah!
Sebenarnya, nggak cuma empat kue ini yang biasa dijadikan hantaran di bulan Ramadan. Setiap orang punya selera sendiri dalam memilih camilan buat sedekah. Tapi yang jelas, intinya tetap satu: berbagi itu indah! Dengan berbagi makanan, kita nggak cuma bikin orang lain senang, tapi juga dapat pahala berlipat.
Jadi, buat yang tahun ini pengen ikut berbagi di malam Lailatul Qadar, jangan lupa pilih jajanan terbaik ala Madura. Mau serabi, tumpengan, nagasari, atau apem selong? Yang penting niatnya tulus, insya Allah berkahnya maksimal!
1. Serabi, Bukan Sembarang Serabi!
Kalau serabi di tempat lain mungkin lebih dikenal dengan topping kekinian, di Madura serabi tetap setia dengan keaslian rasa. Terbuat dari tepung beras dan parutan kelapa, teksturnya lembut dengan aroma menggoda. Bukan cuma jadi camilan enak, serabi juga jadi andalan untuk sedekah ke jamaah masjid. Makan serabi = kenyang, ibadah pun makin khusyuk. Fix, ini snack anti dosa!
2. Tumpengan, Makan Bareng = Persaudaraan Makin Lengket
Nggak cuma acara selametan, di malam-malam spesial ini tumpengan juga hadir sebagai simbol kebersamaan. Bayangkan suasana khas Madura: orang-orang duduk bareng, makan bareng, sambil ngobrol ngalor-ngidul. Ini lebih dari sekadar makan, ini adalah ajang mempererat persaudaraan. Kalau kata anak sekarang, vibes-nya dapet banget!
3. Nagasari, Si Lembut yang Sering Diremehkan
Kue ini mungkin nggak setenar serabi, tapi jangan salah, nagasari tetap punya fans garis keras! Terbuat dari tepung beras dengan isian pisang yang legit, dibungkus daun pisang yang harum… duh, nggak tahan buat nggak nyicipin! Meski sering jadi ‘pemain cadangan’, nagasari tetap hadir sebagai opsi jajanan yang layak buat dibagi di malam spesial ini.
4. Apem Selong, Si Manis yang Selalu Ada di Pasar
Kalau di daerah lain ada apem biasa, di Madura ada apem selong, yang bentuknya lebih unik dengan pinggiran kering dan tengahnya yang lembut. Kue ini sering jadi pilihan untuk hantaran dalam tradisi ter-ater, karena gampang didapat di pasar-pasar tradisional. Rasanya? Jangan ditanya! Sekali gigit, dijamin nagih!
Kue Lainnya? Bebas, yang Penting Berkah!
Sebenarnya, nggak cuma empat kue ini yang biasa dijadikan hantaran di bulan Ramadan. Setiap orang punya selera sendiri dalam memilih camilan buat sedekah. Tapi yang jelas, intinya tetap satu: berbagi itu indah! Dengan berbagi makanan, kita nggak cuma bikin orang lain senang, tapi juga dapat pahala berlipat.
Jadi, buat yang tahun ini pengen ikut berbagi di malam Lailatul Qadar, jangan lupa pilih jajanan terbaik ala Madura. Mau serabi, tumpengan, nagasari, atau apem selong? Yang penting niatnya tulus, insya Allah berkahnya maksimal!
(*)
#jajanan #budaya #madura #lailatul #qadar